Kamis, 09 Juli 2015

PENCIPTAAN MANUSIA

PENCIPTAAN MANUSIA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Al-Qur’an dan Sains Modern yang diampu oleh Bapak Dr. Moh. Sakir, M.Ag.



Disusun oleh :
Agustina Setyo Rini.
Amin Alifatuloh.
Rahma Ilham

Kelas: PAI III F.


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO
Jl.Raya Kalibeber Km.3 Telp. (0286) 321873 Fax. 324160 Wonosobo 56351.

2014




A.    PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara ciptaannya yang lain, karena manusia memiliki akal untuk berfikir dan hati untuk merasakan serta fisik yang paling sempurna. Namun dari segi sejarah asal mula adanya manusia memiliki beberapa perbedaan teori seperti teori yang dikemukakan oleh para tokoh yang menyatakan bahwa manusia itu berasal dari kera sebagai nenek moyangnya yang berevolusi dari jenis primata yang memiliki fisik kurang sempurna hingga pada primata yang sempurna baik dari segi fisik maupun berfikir secara naluri dan teori yang berasal dari Al-qur’an yang sudah sangat jelas keterangannya yaitu bahwa manusia diciptakan oleh Allah dari tanah yang dibentuk dan didalamnya diberi ruh untuk hidup yang diberi nama Adam yang merupakan manusia pertama yang diciptakan dan Allah menciptakan Hawa sebagai pendamping hidupnya yang diciptakan dari tulang rusuk Adam sehingga kita yang ada di bumi merupakan anak cucu dari keturunannya.
Namun setiap manusia memiliki pandangan yang berbeda tentang teori asal mula ia diciptakan karena banyak juga teori-teori yang mendukung dari beberapa versi yang dikemukakan, tetapi bagi kaum muslim sudah sangat jelas memiliki sumber pengetahuan yang benar dan kekal dalam pengetahuannya yaitu Al-qur’an sehingga kita wajib mengimaninya dan Allah menciptakan manusia di bumi tidak lain yaitu untuk menjadi khalifah dan sebagai jalan untuk beribadah kepada Allah.









B.     PEMBAHASAN
1.      Teori Asal Mula Manusia Menurut Para Tokoh.
Pernyataan Charles Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi ini, diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya.
Menurut skenario ditetapkan empat kelompok secara berurutan dari primata yang kurang sempurna menuju sempurna yaitu:
1.      Australophithecines.
2.      Homo habilis.
3.      Homo erectus.
4.      Homo sapiens.
Mahkluk tertua yang ditemukan dengan bentuk mirip manusia adalah Australopithecus yang diperkirakan umurnya 350.000-1.000.000 tahun dengan ukuran otak sekitar 450-1450 cm3, perkembangan dengan volume otak ini besar pengaruhnya bagi kecerdasan otak manusia. Dari penelitian ini diperkirakan dalam waktu antara 400.000-500.000 tahun volume otak itu bertambah 1000 cm3, tetapi dari perkembangannya Neandertal ke manusia modern sekarang tidak berkembang lagi.
Menurut teori evolusi, telah ditemukan fosil yang disebut sebagai akar dari kera pada tahun 1994 yang diberi nama Ardipithecus yang diperkirakan hidup 4,4 juta tahun yang lalu, penemuan tersebut menguatkan pendapat bahwa simpanse dan manusia berevolusi dari nenek moyang yang sama tetapi dalam sepanjang perjalanannya masing-masing berubah dan berevolusi secara terpisah.
Maslow menemukan perbedaan penting antara tingkah laku manusia dan tingkah laku binatang. Selain itu ia juga meragukan asumsi yang menyatakan bahwa naluri-naluri binatang itu buruk. Pandangannya adalah bahwa andaipun kita menerima premis bahwa manusia berasal dari binatang dan memiliki naluri seperti binatang, tidaklah lalu berarti bahwa naluri-naluri itu buruk. Jika diandaikan bahwa manusia hanyalah bentuk tertinggi evolusi binatang maka kita harus mengandaikan bahwa saudara terdekat kita adalah kera. Dari penyelidikan yang luas terhadap monyet dan kera Maslow menemukan bahwa binatang-binatang lebih menunjukkan sikap kasih dan kerja sama, bukan seperti yang digambarkan Freud tentang binatang yang jahat, mementingkan diri dan agresif.[1]
2.      Teori Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur’an.
Saat Allah merencanakan penciptaan manusia dan mulai menggarapnya Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi, di dalam Al-Quran, kejadian itu dituliskan:
  “.. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud” (QS. Al Hijr: 28-29)
Firman Allah inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis tetap dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu kesombongan. Karena kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi teman hidup Adam dan Allah berpesan untuk tidak mendekati salah satu buah di surga yaitu khuldi, namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan Hawa dalam kondisi yang menakutkan, maka setelah mereka memakannya Allah menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan kebumi dan pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat namun mereka tetap menetap dibumi.
Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri. Inilah kelebihan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi khalifah dibumi untuk menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan bumi melalui pernikahannya dengan Hawa, ia melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi menempati lembah, gunung, gurun, dan wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi.


 Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
“Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut mereka didaratan dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. al-Isra’: 70).
Dari Ibnu Abas meriwayatkan bahwa penciptaan Adam itu diambil dari beberapa tanah:
1.      Kepala Adam dari tanah Baitul-Muqaddis, kerana di situlah otak manusia, dan tempatnya akal. 
2.      Telinganya dari tanah Bukit Thursina, kerana dia alat pendengar dan tempat menerima nasihat.
3.      Dahinya dari tanah Iraq, kerana disitu tempat sujud kepada Allah. 
4.      Wajahnya dari tanah Aden, kerana disitu tempat berhias dan tempat kecantikan. 
5.      Matanya dari tanah telaga Al-Kautsar, tempat menarik perhatian.
6.      Giginya dari tanah Al-Kautsar, tempat memanis-manis. 
7.      Tangan kanannya dari tanah Kaabah, untuk mencari nafkah dan kerjasama sesama manusia. 
8.       Tangan kirinya dari tanah Paris, tempat beristinjak. 
9.      Perutnya dari tanah Babylon, disitulah tempat berahi dan tipudaya syaitan untuk menjerumuskan manusia ke lembah dosa. 
10.  Tulangnya dari tanah Bukit Thursina, alat peneguh tubuh manusia. 
11.  Dua kakinya dari tanah India, tempat berdiri dan jalan. 
12.  Hatinya dari tanah syurga Firdaus, kerana di situlah iman, keyakinan, ilmu, dan kemauan.
13.  Lidahnya dari tanah Tha’if, tempat mengucap Syahadat, bersyukur dan berdoa kepada Allah.
Dengan beberapa pendapat dan bukti yang ada seperti adanya penemuan dan bukti fosil yang terletak di tanah dan mengungkapkan sejarah kehidupan begitu banyak spesimen fosil di seluruh dunia. Semua fosil ini menunjukkan bahwa mahluk-mahluk hidup muncul terbentuk sempurna dan tanpa cela, bersama semua ciri-ciri rumit mereka maka dengan hal ini menunjukkan bahwa mereka diciptakan oleh Allah. Allah telah menciptakan semua mahluk hidup dalam bentuknya yang terbaik, semua wujud adalah ungkapan dari kekuatan dan keagungan Allah. Dihadapkan dengan segenap wujud ini, tugas manusia adalah memakai nalar dan nuraninya serta merenungkan bahwa alam semesta telah diciptakan dengan suatu kebijaksanaan yang pasti supaya bersyukur kepada Allah dan menyembahNya dengan cara yang terbaik.[2]
3.      Tujuan Penciptaan Manusia.
a.       Manusia diciptakan dengan tujuan untuk menyembah dan beribadah kepada Allah dengan diberi petunjuk dan tuntunannya.
b.      Sebagai khalifah di bumi, yaitu untuk memimpin, mengolah dan menjaga kehidpan di dunia.
c.       Agar manusia dapat mengetaui dan mengungkapan rasa syukur kepada Allah karena manusia telah diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna diantara ciptaan yang lain dengan dibekali akal.
d.      Manusia dapat mengembangkan dan meningkatkan kehidupannya dengan segala karunia Allah yaitu untuk dapat membedakan yang salah dan benar serta dapat memilih jalan yang baik autupun buruk.








PENUTUP
A.    Kesimpulan.
Manusia dengan kesempurnaanya diantara ciptaan yang lain baik dalam bentuk lahir maupun batin, dari beberapa pendapat dan bukti yang diungkapkan oleh para tokoh peneliti tentu hal tersebut menunjukkan kebesaran Allah, yang dalam Al-qur’an telah dijelaskan manusia pertama yang diciptakan adalah Adam. Kita sebagai khalifah hendaknya harus mampu menjadi yang terbaik seperti terbaiknya kita diciptakan idak lan yaitu untuk beribadah kepada Allah.


[1]
[2] http//:taqrib.info/indonesia:mabahese-ghorani&itemid=44

Tidak ada komentar: